Makalah Sosial Dasar

Senin, 14 November 2011

MAKALAH ILMU SOSIAL DASAR
MANUSIA DAN POTENSINYA








DIAN EKA APRILIYANI
S1 TEKNIK INFORMATIKA
52411023/1IA03
UNIVERSITAS GUNADARMA
2011


KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,  karena atas berkat rahmat-Nya saya dapat menyusun makalah Ilmu Sosial Dasar. Khususnya tentang pembahasan “Manusia dan Potensinya.”
Makalah ini dibuat dalam rangka meningkatkan pembelajaran mata kuliah Ilmu Sosial Dasar (softskill). Pemahaman tentang manusia dan hal – hal yang berkaitan dengannya sangat diperlukan, dengan suatu tujuan agar beberapa masalah dapat diselesaikan dan dihindari, sekaligus memperdalam wawasan bagi kita semua.
Saya juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Andi Tenrisukki Tenriajeng selaku Dosen Ilmu Sosial Dasar, Universitas Gunadarma. Tidak lupa saya mengucapkan terimakasih kepada sumber-sumber inspirasi makalah ini.
Makalah ini,  tentunya masih jauh dari kesempurnaan, karena saya juga masih dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu kritik, koreksi dan saran, sangat saya harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk para pembaca. Terimakasih atas perhatian nya dan jikalau ada kesalahan kata maupun tulisan saya mohon maaf.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................................  2
DAFTAR ISI ...........................................................................................................................  3
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang .................................................................................................................. 4
1.2. Tujuan ............................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Manusia............. ...............................................................................................5
2.2 Pengertian Potensi Manusia....... ............... ........................................................................6
2.3 Jenis-Jenis Potensi Manusia .............................................................................................6-9
2.4 Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Sosial..………………………………………........................9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................................11
3.2 Saran ..................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG
Manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah mahluk yang berfikir, dan manusia adalah mahluk yang memiliki potensi diri. Dalam pertumbuhannya manusia dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan.
Potensi diri manusia secara utuh adalah keseluruhan badan atau tubuh manusia sebagai sistem yang sempurna dan paling sempurna bila dibandingkan dengan sistem makhluk ciptaan Allah lainnya, seperti binatang, malaikat, jin, iblis, dan setan. Apabila diidentifikasi, potensi-potensi yang telah ada pada diri manusia adalah akal pikiran (otak), hati (rohani), dan indera (jasmani).
Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa. Seseorang dikatakan sebagai manusia individu manakala unsur-unsur tersebut menyatu dalam dirinya. Jika unsur tersebut sudah tidak menyatu lagi maka seseorang tidak disebut sebagai individu.
1.2  TUJUAN
-     Memahami Pengertian Manusia
-          Mempelajari Hubungan Manusia dengan Potensinya
-          Memahami Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Sosial
BAB III
PEMBAHASAN
2.1  Pengertian Manusia
Manusia adalah mahluk yang luar biasa kompleks. Kita merupakan paduan antara mahluk material dan mahluk spiritual. Dinamika manusia tidak tinggal diam karena manusia sebagai dinamika selalu mengaktivisasikan dirinya.
Berikut ini adalah pengertian dan definisi manusia menurut beberapa ahli:
# NICOLAUS D. & A. SUDIARJA
Manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu barang.
# ABINENO J. I
Manusia adalah "tubuh yang berjiwa" dan bukan "jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana".
# UPANISADS
Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran, dan prana atau badan fisik.
# SOKRATES
Manusia adalah mahluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku datar dan lebar.
# KEES BERTENS
Manusia adalah suatu mahluk yang terdiri dari 2 unsur yang kesatuannya tidak dinyatakan.
# I WAYAN WATRA
Manusia adalah mahluk yang dinamis dengan trias dinamikanya, yaitu cipta, rasa dan karsa.
# OMAR MOHAMMAD AL-TOUMY AL-SYAIBANY
Manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah mahluk yang berfikir, dan manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan.
# ERBE SENTANU
Manusia adalah mahluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Bahkan bisa dibilang manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan mahluk yang lain.
# PAULA J. C & JANET W. K
Manusia adalah mahluk terbuka, bebas memilih makna dalam situasi, mengemban tanggung jawab atas keputusan yang hidup secara kontinu serta turut menyusun pola berhubungan dan unggul multidimensi dengan berbagai kemungkinan.
2.2  Pengertian Potensi Diri
Potensi dapat diartikan sebagai kemampuan dasar dari sesuatu yang masih terpendam di dalamnya yang menunggu untuk diwujudkan menjadi suatu kekuatan nyata dalam diri tersebut. Dengan demikian, potensi diri manusia adalah kemampuan dasar yang dimiliki manusia yang masih terpendam di dalam dirinya, yang menunggu untuk diwujudkan menjadi suatu manfaat nyata dalam kehidupan diri manusi. Apabila pengertian potensi diri manusia dikaitkan dengan pencipta manusia, Allah SWT, maka potensi diri manusia kira-kira dapat diberi pengertian sebagai “kemampuan dasar manusia yang telah diberikan oleh Allah SWT sejak dalam kandungan ibunya sampai pada saat terntu (akhir hayatnya), yang masih terpendam di dalam dirinya, menunggu untuk diwujudkan menjadi sesuatu manfaat nyata dalam kehidupan diri manusia di dunia ini dan di akhirat nanti.”
Jadi, potensi diri manusia adalah suatu kenyataan atau kemampuan dasar manusia yang telah berada dalam dirinya, yang siap untuk direalisasikan menjadi kekkuatan dan manfaat nyata dalam kehidupan manusia di muka bumi ini, sesuai dengan tujuan penciptaan manusia oleh sang Maha Pencipta, Allah SWT. Dan tujuan manusia diciptakan adalah untuk mengabdi/beribadah kepada-Nya.
2.3  Jenis-jenis Potensi Diri Manusia
Potensi diri manusia secara utuh adalah keseluruhan badan atau tubuh manusia sebagai sistem yang sempurna dan paling sempurna bila dibandingkan dengan sistem makhluk ciptaan Allah lainnya, seperti binatang, malaikat, jin, iblis, dan setan. Apabila diidentifikasi, potensi-potensi yang telah ada pada diri manusia adalah akal pikiran (otak), hati (rohani), dan indera (jasmani) (QS. Al-hijr: 28-29).
Potensi apapun yang ada pada diri manusia, masing-masing mempunyai fungsi, masing-masing dapat tumbuh dan berkembang, baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama, baik sengaja maupun secara alami. Sesuai dengnan potensi diri yang telah Allah berikan kepada manusia, konsekwensi logisnya adalah manusia harus memanfaatkan dan mengaktualisasikan semaksimal mungkin dalam hidup dan kehidupannya.
2.3.1 Akal Pikiran (Otak Manusia)
*Sifat dan fungsi otak manusia
Para ahli psikologi sepakat bahwa otak manusia adalah sumber kekuatan yang luar biasa dan dahsyat, yang tidak dimiliki oleh makhluk lainnya. Mereka mengklasifikasikan otak menjadi dua klasifikasi, yaitu otak kiri dan otak kanan. Secara ringkas otak kiri berfungsi untuk menghafal/mengingat, logika/berhitung,menganalisis, memutuskan dan bahasa; sedangkan otak kanan berfungsi untuk melakukan aktivitas imajinasi/intiusi, kreasi/kreatifitas, inovasi, seni. Secara umum manusia yang dilahirkan normal di dunia ini telah diberikan Allah kemampuan-kemampuan dasar tersebut. Tugas otak tersebut akhirnya adalah melakukan kegiatan berfikir, yaitu berfikir untuk menghasilkan karya nyata melalui bahasa, logika, intuisi, kreativitasnya.
Jadi, otak manusia adalah sumber kekuatan manusia untuk menghasilkan karya melalui proses berfikir. Bahkan, menurut David J. Schwartz, berpikir positif dapat mendatangkan mukjizat.
Dengan potensi akal pikiran manusia, Allah menyuruh manusia untuk berpikir dan mengelola alam semesta serta memanfaatkan sebesar-besarnya bagi kemaslahatan dan kesejahteraan hidup manusia. Manusia sebagai khalifah fil ardhi mempunyai kewajiban untuk menjaga kehidupan dan memakmurkan bumi untuk kehidupan manusia dan makhluk lainnya. Semuanya itu dibutuhkan manajemen akal pikiran yang bersumber pada otak manusia.
Berpikir bukanlah kegiatan yang berdiri sendiri, melainkan berkaitan dengan faktor-faktor lain yang saling mempengaruhi. Beberapa faktor lain yang mempengaruhi pola pikir manusia adalah akidah (keimanan), falsafah hidup, hati nurani dengan segala bentuk nafsunya, impian-impian, lingkungan hidup serta ekonomi, politik, budaya dan sosil.jadi, dapat diartikan bahwa otak manusia adalah sebuah lahan pertanian yang siap menumbuhkan tanaman sesuai dengan bibit yang ditanamkannya dan dibesarkan sesuai lingkungan. Pada akhirnya, buah pikir manusia dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu buah pikir positif dan buah pikir negatif. Buah pikir positif adalah buah pikir yang dihasilkan dan dibentuk dari akidah islamiyah dan falsaafah ibadan, hati nurani yang bersih.
*Etika umum berpikir
1.      Iman dan keyakinan
2.      Ikhlas
3.      Tujuan
4.      Sesuai syariat
5.      Sungguh-sungguh dan sabar
6.      Amanah dan tanggung jawab
7.      Objektif dan rasioanal
8.      Kerja sama
9.      Tema
10.  Dan saran
Dengan 10 pokok etika umum dalam kegiatan berpikir, diharapkan buah pikir akan dapat memberikan manfaat, maslahat, kesejahteraan, dan kemakmuran bagi seluruh umat manusia di muka bumi ini.
2.3.2 Hati yang Paling Halus (Rohani)
*Hati dan rasa
Hati tempat untuk berkaca tentang hal-hal yang baik dan yang buruk, untuk menilai apakah suatu perbuatana itu baik atau buruk, dan hati tidak dapat dibohongi betapapun kita mengatakan bahwa kita lakukan itu benar dan baik, padahal hati kita mengatakan bahwa perbuatan itu dikatakan buruk atau tidak benar oleh hati kita. Hati juga merasakan sesuatu yang menyenangkan dan menyedihkan, membahagiakan dan menderita. Jadi, dengan hati manusia telah diberikan suatu alat untuk menimbang-nimbang tentang kegiatannya di dunia ini, apakah kegiatan itu baik atau buruk, benar atau salah, juga senang atau susah, bahagia atau menderita.
*Hati dan Nafsu
Hati adalah tempat bersemayamnya nafsu. Nafsu dapat disamakan dengan kehendak. Manusia lahir di dunia ini telah dilengkapi potensi nafsu oleh Allah SWT, yaitu suatu bagian dari tubuh manusia yang dapat menghasilkan kehendak atau karsa, yaitu kemampuan/keinginan untuk melakukan sesuatu baik yang bersifat baik maupun buruk.
Nafsu dibagi menjadi tiga, yaitu:
1.      Nafsu Amarah mempunyai ciri untuk marah, emosi, benci, fitnah, kikir,dsb. Potensi ini perlu menadapatkan perhatian khusus agar manusia tidak terjerumus ke dalam tindakan yang merugikan, baik pada diri sendiri maupun pada orang lain.
2.      Nafsu Lawwamah mempunyai ciri untuk mencintai, menyenangi pada wanita, pria (nafsu syahwad), cinta, senang akan harta, aanak, kekuasaan,dsb. Mencintai adalah sifat yang baik, tetapi mencintai berlebih-lebihan dapat menimbulkan ketidakbaikan, baik untuk diri sendiri, maupun oranng lain. Nafsu lawammah dapat diarahkan menjadi sifat baik apabila pengendalian terhadap sifat tersebut selalu dilakukan sehingga kecintaan dan kesenangan yang berdampak positif, baik pada dirinya maupun kepada sesama makhluk hidup.
3.      Nafsu Mutmainah mempunyai ciri sebagai kehendak untuk selalu mencintai Sang Kholiq – Allah SWT, yaitu kepatuhannya untuk menjalankan kewajiban ibadah kepada-Nya, beramal karena Allah, bercinta karena Allah, memberi karena Allah, memebenci karena Allah, bekerja karena Allah.
*Hati dan Jiwa
Jiwa sering dipasangakan dengan raga, raga adalah jasad fisik manusia sedangkan jiwa merupakan jasad non-fisik. jiwa akan mewarnai kehidupannya dan jiwa akan menentukan corak hidup manusia. Sedangkan raga sendiri akan hidup apabila didalamnya disemayami roh. Jiwa adalah tempat bersemayanya sifat-sifat manusia seperti motivasi, kemauan, semangat, antusian, keberanian, ketakutan, rasa malu, aktif, proaktif,dan lainnya yang dapat menggerakkan manusia menuju apa yang akan ia gapai dalam hidup. Jiwa dapat berfungsi juga sebagai motor penggerak manusia berbuat dan bertindak menuju apa yang menjadi tujuan hidup manusia.
Kekuatan jiwa mengalahkan kekuatan IQ dlam meraih suatu prestasi hidup. Orang dengan IQ yang biasa dapat mecapai sukses hidup yang tinggi berkat kekuatan jiwanya, sebaliknya orang yang dengan IQ yang tinggi akan dapat gagal dalam hidupnya apabila tidak mau menggunakan kekuatan jiwa yang ia miliki (EQ dan SQ). Jadi, jiwa dan hati tidak dapat dipisahkan dan menyatu untuk memberikan potensi kepada manusia berupa kecerdasan emosional dan spritual.
2.3.3 Jasmani (Panca Indera)
Jasmani adalah berhubungan dengan kesehatan dan fisik, yang memberi kesanggupan untuk menjalankan hidup yang produktif dan dapat menyesuaikan diri pada tiap pembeda fisik yang layak.
*Indera
Secara umum, kita dapat mengenali potensi indera kita yang disebut dengan pancaindera, yaitu indera yang berjumlah lima. Keliam indera tersebut adalah sebagai berikut.
1.      Mata
Mata kita dapat melihat benda-benda ciptaan Allah yang tersebar di bumi dan langit. Dengan mata manusia dapat mengembangkan potensi dirinya untuk mengamati dan meneliti gejala-gejala alam sehingga akan melahirkan ilmu-ilmu alam.
Penggunan potensi mata senantiasa harus dibimbing oleh nafsu mutmainah sehingga akan mendtangkan keberkahan hidup. Sebaliknya, janganlah mata dikendalikan oleh nafsu amarah dan lawwamah yang cenderung mengajak kepada hal-hal yang tidak baik.
2.      Telinga
Indera manusi aynag berfungsi mendengarkan. Dengan mendengarkan manusia bisa mendapatkan berbagai informasi, ilmu, maupun kabar berita.
3.      Hidung
Indera manusia yang berfungsi untuk mecium bau. Dengan mencium manusia bisa membedakan berbagai jenis bau sehingga dpat melakukan identifikasi terhadap objek yang dicium.
4.      Lidah
Lidah adalah alat indera yang berfungsi untuk merasakan rangsangan rasa dari benda-benda yang masuk ke dalam mulut kita. Lidah dapat merespon berbagai jenis dan macam rasa seperti rasa manis, rasa pahit, rasa asam dan rasa asin. Kita dapat menikmati makanan dan minuman karena adanya indra pengecap ini. Bagian lidah yang depan berguna untuk merasakan rasa asin, bagian yang sebelah samping untuk rasa asam, bagian tepi depan berfungsi untuk merasakan rasa manis dan bagian lidah yang belakang untuk rasa pait.
5.      Kulit
Kulit adalah alat indera kita yang mampu menerima rangsangan temperatur suhu, sentuhan, rasa sakit, tekanan, tekstur, dan lain sebagainya. Pada kulit terdapat reseptor yang merupakan percabangan dendrit dari neuron sensorik yang banyak terdapat di sekitar ujung jari, ujung lidah, dahi, dll.
2.4 Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Sosial
*Makhluk Individu
Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa. Seseorang dikatakan sebagai manusia individu manakala unsur-unsur tersebut menyatu dalam dirinya. Jika unsur tersebut sudah tidak menyatu lagi maka seseorang tidak disebut sebagai individu.
Dari sekian banyak manusia, ternyata masing-masing memiliki keunikan tersendiri. Seorang individu adalah perpaduan antara faktor fenotip dan genotip. Faktor genotip adalah faktor yang dibawa individu sejak lahir, ia merupakan faktor keturunan, dibawa individu sejak lahir. Kalau seseorang individu memiliki ciri fisik atau karakter sifat yang dibawa sejak lahir, ia juga memiliki ciri fisik dan karakter atau sifat yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan (faktor fenotip). Faktor lingkungan (fenotip) ikut berperan dalam pembentukan karakteristik yang khas dari seseorang. Istilah lingkungan merujuk pada lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Ligkungan fisik seperti kondisi alam sekitarnya. Lingkungan sosial, merujuk pada lingkungan di mana eorang individu melakukan interaksi sosial. Kita melakukan interaksi sosial dengan anggota keluarga, dengan teman, dan kelompok sosial yang lebih besar.
*Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga diberikan yang berupa akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia.
Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.
Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karena beberapa alasan, yaitu:
a. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.
b. Perilaku manusia mengaharapkan suatu penilain dari orang lain.
c. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
d. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manusia diciptakan sebagai makhluk paling mulia dan terbaik di antara makhluk ciptaan Tuhan lainnya karena dibekali berbagai macam potensi yang tidak dimiliki oleh makhluk lain. Potensi itu meliputi potensi jasmani (fisik), rohani (spiritual), dan akal. Ketiga potensi ini akan memberikan kemampuan kepada manusia untuk menentukan dan memilih jalan hidupnya sendiri. Manusia diberi kebebasan untuk menentukan takdirnya.
Ketiga potensi tersebut saling saling melengkapi, tetapi dari ketiga komponen itu, potensi spiritual dan akal memegang peranan penting dalam menentukan kesuksesan seseorang dalam kehidupan, sebab dari kedua potensi itulah manusia akan tahu kemana akan melangkah, apa yang diinginkan, dan apa yang harus dilakukan. Potensi fisik hanya menunjang kedua potensi tersebut agar lebih sempurna, walau peranannya juga tidak bisa disepelekan.
Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa. Seseorang dikatakan sebagai manusia individu manakala unsur-unsur tersebut menyatu dalam dirinya.
Dan Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga diberikan yang berupa akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya.
3.2  Saran
Manusia diciptakan sebagai makhluk paling mulia dan terbaik di antara makhluk ciptaan Tuhan lainnya karena dibekali berbagai macam potensi yang tidak dimiliki oleh makhluk lain. Namun terkadang, kita tidak sadar bahkan tidak tahu sama sekali apa potensi yang ada pada diri kita sehingga terkadang kita hidup dengan kondisi seadanya, mudah menyerah dan tidak mempunyai impian besar. Maka apapun yang terjadi kita haru bersyukur kepada Allah SWT, semua yang terjadi itu karena kehendak-Nya.

DAFTAR PUSTAKA
http://books.google.co.id/books?id=XzYMmhoVOB8C&pg=PA37&dq=pengertian+manusia&client=firefox-a&cd=5#v=onepage&q=pengertian%20manusia&f=false
http://carapedia.com/pengertian_definisi_manusia_menurut_para_ahli_info508.html
http://www.peutuah.com/manusia-sebagai-makhluk-individu-dan-makhluk-sosial/

0 komentar:

Posting Komentar